Perdana Idealism

Beranda » Pertanian » Pengendalian Hama Alami

Pengendalian Hama Alami

Obat Hayati

Bahan:

  1. Daun Sengon Jowo
  2. Daun Suren
  3. Daun Ketepeng Kebo / Maloka
  4. Daun Ligundi
  5. Daun Pucung
  6. Daun Batang Umbi Kecubung
  7. Buah / Umbi Gading
  8. Akar Jenu

Cara Pembuatan:

Semua bahan ditumbuk halus lalu direndam air atau difermentasi selama 2 hari, setelah 2 hari bahan dapat dipakai.

Penggunaan:

30 kg daun-daunan + 8 buah kecubung + 5 kg umbi gadung + 1 kg akar jenu + air secukupnya. Tempatnya yaitu dengan menggunakan drum aspal.

 

EM 4 / Mikroorganisme Nabati

Bahan:

  1. Sari buah yang terbuat dari buah apa saja yang sudah tua atau masak (nanas atau jeruk atau mangga)
  2. Tetes / legen / nira kelapa / gula pasir yang diencerkan seperti tetes

Cara Pembuatan:

Buah yang sudah tua dan masak diblender atau dihancurkan sampai halus, kemudian diambil air buahnya dengan cara disaring, lalu air sari buah ini dicampur dengan tetes. Perbandingannya adalah 1:1 (1 liter air sari buah dicampur dengan 1 liter tetes).

Cara penggunaannya:

1 sendok makan cairan mikro organisme nabati dicampur dengan air 1 liter lalu disemprotkan pada:

– Pembuatan Kompos / Bokashi

– Tanaman padi, palawija ataupun sayuran

 

Fungsi:

Cairan mikroorganisme nabati ini berfungsi sebagai makanan mikro organisme yang ada di dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur.

 

Fungisida dari Alam / Fungisida Nabati

Bahan:

  1. Lengkuas 1 kg
  2. Kunyit 1 kg
  3. Jahe 1 kg
  4. Alkohol 100 cc

Cara Pembuatan:

Semua bahan diparut / dihaluskan lalu diperas diambil airnya dan disaring. Kemudian dimasukkan ke dalam jerigen dan ditambahkan alkohol. Setelah itu lalu difermentasi selama 12 jam.

Kegunaan:

Untuk pengendalian jamur pada tanaman, buah-buahan dengan aturan pemakaian 2 sendok makan ditambah 14 liter air (1 tangki), dengan pemakaian seminggu 2 kali.

 

Daun-daun Mujarab

Bahan:

  1. Kumis Kucing

  2. Mangkokan

  3. Sirsat

  4. Ginseng

  5. Biji Bunga Matahari

  6. Ketepeng Kebo

  7. Sampang

  8. Buah Pace

  9. Johar

  10. Awar-awar

  11. Jenu / Tuba

  12. Lerak (buahnya)

  13. Mindi

  14. Senggugu

  15. Brotowali

  16. Mahoni

  17. Umbo

  18. Umbi Gadung

  19. Pepaya

  20. Kapur / Gamping 10 kg

  21. Garam 1 kg

  22. Pupuk Kandang 1 zak

  23. Kunyit / Kunir 1 kg

  24. Belerang secukupnya

Cara pembuatan:

  1. Semua bahan direndam + 25 liter air di drum + garam, pupuk kandang, dan kapur. Kemudian ditutup rapat selama 1 minggu.

  2. Kunyit diparut, kemudian diperas dalam ember ditambah air secukupnya.

  3. Campurkan cara 1 dan 2 dengan perbandingan 2:1

Cara penggunaan:

1 + 5 liter air disemprotkan pada tanaman padi yang sedang berbunga untuk mengusir walang sangit.

Fungsi:

  1. Untuk menghalau hama tikus, wereng, walang sangit, budag kacanag, dna ulat.

  2. Untuk mengendalikan hama ulat bisa ditambahkan belerang dicampur gamping direbus dengan air 1 liter dampai larut.

  3. Mencegah penyalit busuk pisang dengan cara merendam dalam larutan pisang selama 1 malam.

  4. Bahan sisa atau ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk organik.

  5. untuk mengusir hama walang sangit, penyemprotan dilakukan pada saat tanaman padi sedang berbunga dan diulang beberapa kali jika diperlukan.

 

Rodentisida / Umpan Tikus

Bahan:

  1. Katul / Dedak 10 kg

  2. Ikan asin / remukannya 0, 5 kg
  3. Kemiri 1 ons

  4. Ubi Gadung 2 kg

  5. Kulit Batang Semboja 1 kg
  6. Air secukupnya

Pembuatan:

Semua bahan dihaluskan, dijadikan satu diaduk-aduk (diuleni) dengan ditambah air sedikit demi sedikit, kemudian dibuat kelereng. Setelah itu dijemur hingga kering. Bila tidak digunakan bahan disimpan dengan ditutup rapat agar tidak menguap.

Kegunaan:

Sebagai umpan tikus yang akan menyebabkan tikus mati atau menjadi mandul. Rodentisida ini aman bagi lingkungan.

 

Pestisida dari Kulit Semboja

Bahan:

  1. Kulit batang semboja 1 kg

  2. Air 3 liter

  3. Drum (tempat untuk merendam)

Cara Pembuatan:

Kulit batang semboja dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu direndam dengan air dalam drum selama 24 jam (lebih lama lebih baik). Setelah itu disaring, air saringan ini merupakan pestisida alami.

Kegunaan:

Air rendaman sebanyak 1 gelas ditambah dengan 10 liter air semprotkan pada tanaman.

 

Daun-daun Mujarab

Bahan:

  1. Kleresede

  2. Ketepeng Kebo

  3. Koro pahit

  4. Johar

  5. Kenikir Londo

  6. Mahoni

  7. Brotowali

  8. Belerang ¼ kg

  9. Gamping ½ kg

Cara Pembuatan:

Semua bahan daun-daunan dicampur dengan gamping dan belerang kemudian direndam di dalam drum yang ditutup rapat selama 7 hari. Setelah diaduk secukupnya kemudian disaring hingga diperoleh cairan yang dapat disemprotkan. Penggunaan ramuan obat 1 bagian dicampur dengan air 1 bagian.

Fungsi:

  1. Untuk mengendalikan hama walang sangit
  2. Untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman.

 

Perangsang Buah I

Bahan:

  1. EM 4 1 liter

  2. Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Pembuatan:

Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.

 

Aturan penggunaan:

Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan.

Fungsi

  1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji
  2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya
  3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.

 

Perangsang Buah II

Bahan:

  1. Susu segar mentah 1 liter

  2. Kuning telur ayam kampung 3 butir

 

Cara Pembuatan:

Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.

Aturan penggunaan:

Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan.

Fungsi:

  1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji.

  2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya.

  3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.

 

 

Pupuk Daun / Buah

Bahan:

  1. Kuning telur ayam kampung 3 butir

  2. Gula jawa ¼ kg

  3. Susu murni segar ½ gelas

Cara Pembuatan:

Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air.

Kegunaan:

Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata.

 

Pestisida Alami

Bahan:

  1. Air Leri / Cucian beras 1 liter

  2. Mikroorganisme nabati 10 sendok makan

  3. Alkohol 40% ; 70% 10 sendok makan

  4. Cuka makan 10 sendok makan

  5. Gula pasir 1 ons

  6. Perasan air gandum 10 sendok makan

  7. Perasan air jahe 10 sendok makan

Cara Pembuatan:

Semua bahan dicampur jadi satu dan dimasukkan ke dalam jerigen, lalu ditutup rapat. Diamkan selama 15 hari dan selama itu setiap pagi dan sore dikocok agar apabila ada endapan dapat tercampur merata.

Penggunaan:

Campurkan ramuan mikroorganisme nabati 1 sendok makan dengan air biasa (air bersih) 1 liter, lalu semprotkan pada tanaman (padi,palawija, atau sayuran) yang terserang Hama Wereng, Ulat, Walang Sangit, Aphid.

Keterangan:

Semua bahan tadi sebelum digunakan difermentasikan selama 5 hari.

 

EM 4 / Mikroorganisme Nabati

(dari batang pisang)

Bahan:

  1. Batang / pelepah pisang 1 kg

  2. Tetes tebu / legen 1 kg

  3. Tempayan keramik

Cara Pembuatan:

Batang / pelepah pisang diparut atau dipotong-potong lembut (jangan dicincang). Lalu dicampur dengan ¾ tetes tebu atau legen. Masukkan ke dalam tempayan sampai padat, kemudian tambahkan sisa tetes / legen ke tempayan hingga merata. Tutup rapat dan simpan di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari selama 2 minggu.

Penggunaan:

Sebagai pupuk daun dengan perbandingan 1 cc EM 4 : 1000 cc air dengan cara disemprotkan.

 

 

PUPUK

Nitrogen

Sumber:

  • Azzola

  • Tumbuhan kacang-kacangan

  • Jerami (daun hijau)

  • Kotoran hewan / manusia

Fungsi:

  • Menghijaukan daun

  • Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda

 

Phospat

Sumber:

  • Ampas tebu

  • Kotoran hewan / manusia

  • Sampah organik

  • Kompos

  • Azzola

  • Abu dapur

Fungsi:

  • Memperkuat akar dan batang

  • Memacu bunga agar cepat berbuah

  • Menjadikan rasa buah lebih manis

 

Kalium

Sumber:

  • Pelepah / batang pisang

  • Kotoran ayam

  • Urine kambing, kelinci, dan manusia

  • Abu kayu

  • Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain

Fungsi:

  • Memperkuat akar dan batang

  • Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji

  • Membuat biji / bulir menjadi bernas

  • Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis

 

Ulat Brayak

Cara pembasmian:

  1. Daun sengon disebarkan secara merata di sawah
  2. Abu kayu ditaburkan di sekeliling parit
  3. 100 gram biji mahoni + 500 lembar daun jarak direbus dengan air 1 liter hingga mendidih. Setelah itu ditambahkan 50 gram tembakau, aduk rata hingga dingin. Cara penggunaannya yaitu 2 cc + 1 liter air disemprotkan
  4. 100 gram bawang putih + 0, 5 liter air + 2 sendok makan minyak mineral dihaluskan dan direndam selama 24 jam. Kemudian disaring dan dicampur dengan larutan sabun 0, 5 liter.

 

Berbagai Serangga

Cara pembasmian:

  1. Bawang-bawangan, yaitu dari tanaman bawang dibuat bubur dan dicampur dengan air kemudian difermentasi.
  2. Daun kenikir 2 genggam + 3 bawang putih + 2 cabe rawit + 2-3 bawang bombay direbus, kemudian didinginkan. Tambahkan 4-5 bagian air, aduk, kemudian saring.

  3. Tembelekan, yaitu dari daun dan cabangnya dikeringkan kemudian dibakar dan ditambah air. Setelah itu disaring dan disemprotkan.

  4. Bawang putih dan bawang bombay dihaluskan dan ditambah air kemudian didiamkan selama 1 jam. Tambahkan 1 sendok makan deterjen lalu simpan di tempat yang dingin selama 1 minggu.
  5. Haluskan 1 kg daun, bunga, dan biji kecubung. Kemudian rendam air 10 liter + 2 sendok makan minyak tanah + 50 gram sabun selama 3 jam. Setelah itu kemudian disaring dan disemprotkan.
  6. Daun pepaya segar 1 kg dihancurkan. Setelah itu direndam air 10 liter + 2 sendok makan minyak tanah + sabun selama 2 jam, baru kemudian disaring.
  7. Bubur hama, yaitu dari berbagai jenis serangga hama sebanyak 1 ons diblender dan ditambah air, kemudian disaring. Perbandingannya yaitu 5 cc : 10 liter air disemprotkan.
  8. Daun kemangi direbus lalu disaring

  9. Akar dringo ditambah air dan tepung

  10. Cabe merah dikeringkan dan digiling, ditambah tepung dan air, kemudian disaring.

 

 

 

Walang Sangit

Cara pembasmian:

  1. Damen / sekam dibakar dan ditambah belerang.

  2. Daun pucung / kluwek, daun dan kulitnya ditumbuk dan direndam selama 24 jam. Setelah itu disaring lalu disemprotkan.

  3. Daun sirih + daun jarak + puntung rokok dengan perbandingan 1:1:1 dihaluskan kemudian ditambah air dan disaring. Cara penggunaannya yaitu 3 cc + 1 liter air kemudian disemprotkan.

  4. 100 daun sirsat + 15 daun dringo + belerang dihaluskan dan ditambah 1 liter air. Setelah itu diperas dan disaring, baru kemudian disemprotkan.

  5. Bunga kenanga 1 genggam + ¼ kg gadung parut + 2 ibu jari belerang + 1 liter air dihaluskan kemudian disaring dan disemprotkan.

  6. Minyak wangi + deterjen + air dicampur kemudian disemprotkan.

  7. Batang laus dibalik, ditaruh di pinggir petak dengan jarak 5 meter.

 

Urine (Pupuk Cair)

Bahan:

  • 100 liter urine

  • 300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir
  • 0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak

  • 0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak
  • 0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak
  • 0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak

Cara pembuatan:

Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari

Kegunaan:

5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara disemprotkan, pada akar dengan cara disiramkan / dikocor.

 

Urine Kelinci:

Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada tanaman.

 

Yuyu Kangkang

Cara pembasmian:

  • Burus dikupas hatinya dan ditumbuk halus dengan ditambahkan air, kemudian dimasukkan ke lubang yuyu.

  • Sente dicacah ke sawah yang terserang yuyu.

  • Pepaya tua keras dipotong kecil-kecil kemudian ditabur pada lubang yuyu.

 

Tungro

Bahan:

  • Garam dapur 1 kg

  • Abu 15 kg

Cara penggunaan:

Ditaburkan ke sawah dalam keadaan macak-macak dan pematang. Jangan sampai bocor.

 

 

Tikus

Cara pembasmian:

  1. Daging biji karet direbus ½ matang, kemudian setelah kering dijadikan umpan.

  2. Nasi aking direndam dan ditambah tepung gadung selama 1 malam, kemudian ditambah lagi dengan ikan asin.

  3. Gadung diiris dan dijemur, kemudian ditambahkan tepung dan ikan asin.

  4. 1 semen + 2 bekatul + 2 beras + 1 ikan asin dicampur di dalam bumbung.

  5. Jengkol diiris kemudian disebar di lahan dalam keadaan kerig jengkolnya.

  6. Kopra diiris kecil-kecil kemudian disebar di pematang sawah.

  7. 2 kg gadung parut + 20 daging karet ditumbuk kasar + ikan asin.

 

Bokashi

Bahan:

  1. Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg

  2. Sekam padi / gergajian kayu 500 kg

  3. Bekatul 20 kg

  4. Abu dapur / abu sekam padi 30 kg

  5. Gula pasir 15 ons

  6. EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya

  7. Air secukupnya

Cara pembuatan:

Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup dengan plastik / tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka waktu selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya). Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup kembali. Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya. Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot dengan air yang dicampur gula dan mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan kalau dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat digunakan.

Cara penggunaan:

Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1, 5 ton / Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.

 

Pupuk Daun

Bahan:

  • Urine kelinci 5 liter

  • Terasi 10 gram

  • Jahe 1 ons

  • Kunyit 1 kg

  • Susu 1 liter

  • Gula jawa 1 kg

Cara pembuatan:

Semua bahan dicampur dan disaring, kemudian difermentasikan selama 10 hari. Setelah itu selama 2 hari berikutnya tiap 2 jam dibuka. 2 hari berikunya tiap 2 jam dibuka. 3 hari berikutnya 2 jam dibuka.

 

Pupuk Bunga

Bahan:

  • Nanas 2 buah

  • Gula jawa 1 kg

  • Air 5 liter

Cara pembuatan:

Semua bahan dimasak dengan suhu api sedang, kemudian didiamkan hingga dingin. Lalu masukkan ke dalam jerigen dan difermentasikan.

 

Nematoda Sista Kuning (NSK)

Bahan:

  • Ekstrak daun Mindi

  • Kirinyuh

Cara pembuatan:

Semua bahan digerus @ 100 gram + 2, 5 kg tanah, kemudian disebarka di lahan.

Fungsi:

Untuk mematikan larva instar

 

Karat Daun Kopi

Bahan:

Ekstrak biji mahoni dengan konsentrasi 0, 1 – 0, 2%

 

Fungsi:

Mengatasi cendawan (hemeleia vasttatrix)

 

Pupuk KCL Cair

Bahan:

  1. Air

  2. Sabut kelapa secukupnya

  3. Drum (diperlukan untuk merendam bahan)

Cara pembuatan:

Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah drum diisi sabut kelapa berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-rapat dengan plastik. Biarkan drum tertutup selama 2 minggu. Setelah air berubah menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan kandungan KCL pada sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan, jika airnya sudah habis dapat ditambah air sehingga air berwarna jernih.

Cara penggunaan:

Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.

Fungsi:

Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan berwarna cerah. Untuk buah akan berwarna harum dan rasanya manis.


13 Komentar

  1. saiful berkata:

    burus itu tanaman / apa tlong penjelasaannya,,

  2. baya berkata:

    informasi yang sangat baik menurut kami, ini kan menjadi salah satu panduan bagi kami bersama petani padi dan sayuran dampingan kami di Jambi, Insya’Allah ini kan bermafaat, hanya saja mungkin ada beberapa tanaman yang tidak teradapat disini, atau munkin ada akan tetapi punya nama/sebutan yang berbeda. trima kasih.
    salam,
    baya

  3. astri berkata:

    oke…kalau boleh usul,dikasih gambar,biar lebih uoke….sippppp

  4. Salmin arsad haipi berkata:

    Saya sangat respon adanya info seperti ini,sebab saya sekarang empunyai kajian atau demplot perlakuan organik,baik untuk pengendalian hama/penyakit maupun tentang budi daya,lahan persawahan milik petani seluas+0,25 Ha,varietas inpari 3,kelompok tani sejahtera 2 desa tolite,kec boliyohuto,kab gorontalo,prov gorontalo.hormat saya”THL/POPT/PHP;SALMIN ARSAD HAIPI,terima kasih

  5. adi berkata:

    mantuap infonya,,saran tuk resep2 brikutnya tlg lbh jelas n detail. tks..

  6. Surya wannata berkata:

    Perlu d coba nih..mksh ya

  7. Mahfuzh Yunus berkata:

    Trimaksih buanyak info yang sangat berguna

  8. A K fauzi berkata:

    makasih untuk infonya

  9. Hendri berkata:

    Makasih . . Info bagus

  10. YASIN berkata:

    mantaf trems

  11. Abdoel berkata:

    Sangat bagus artikelnya. . .
    Jadi pengin nyoba

  12. ramli berkata:

    ini merupakan ilmu yang kita praktekan di lapangan.. terutama membantu masyarakat kita..

Tinggalkan Balasan ke YASIN Batalkan balasan